Sabtu, 11 Oktober 2014

Memulai mendekat pada sebuah titik

Kenapa harus titik? Entahlah, terlintas dua kata "titik terang" secara tiba-tiba. Mungkin, berawal dari satu titik, membawa pada sebuah keterangan yang kemudian menjadikan sesuatu terang benderang menyinari sesuatu. Apa sesuatu itu? Bisa apapun, tapi disini saya ingin memaknai sesuatu itu dengan sebuah kehidupan. Yap, hidup. Kita hidup? Banyak misteri, banyak kisah, banyak cerita, sedih, senang, galau, marah, menangis. Ah kenapa sih ada yang seperti ini? Ini misteri, misteri yang harus dipecahkan dan pasti ada jawabannya.

Blog ini, apa hubungannya dengan sesuatu yang tadi sudah dimaknai sebagai kehidupan ini? Hubungannya mungkin lemah, atau bahkan tidak ada hubungannya. Tapi blog ini, hanya sebagai media saya untuk menemukan dan berbagi titik titik itu. Titik yang akan membawa pada sebuah keterangan. Ya, keterangan. Siapa sih yang menginginkan hidupnya dalam kegelapan? Saya rasa tidak ada. Maka, alangkah pentingnya keterangan walaupun hanya satu titik, alangkah jauh lebih baik ketika sangat banyak titik titik terang. Ah, luar biasa.

Banyak yang saya pikirkan dan temukan dalam menjalani kehidupan ini. Tentunya, manusia mana yang tidak mempunyai keinginan untuk berbagi apa yang ia rasakan? Saya, sepertinya saya adalah orang yang selalu ingin berbagi tentang apa yang saya rasakan. Ketika tidak ada orang yang mau mendengar, menulis menjadi salah satu media untuk berbagi perasaan saya ini. Terutama media sosial, selalu menarik perhatian saya untuk berbagi.

Berbagi perasaan lewat media sosial seperti ini, bukan hal yang baru buat saya. Saya telah menjalani kegiatan ini sejak Sekolah menengah Pertama (SMP) sekitar tahun 2007 yang ketika itu jejaring  sosial FRIENDSTER sangat digandrungi. Saya termasuk pengguna aktif yang sangat sering berkeluh kesah. Kemudian, beralih ke FACEBOOK dimana hingga saat ini saya masih menjadi pengguna aktif facebook walaupun cara saya menggunakan facebook sudah sangat berbeda dengan masa SMP dulu. Ketika itu, saya bisa berkeluh kesah setiap menit di facebook, menceritakan apa yang saya rasakan. Bahkan, saya sering berkelahi lewat status yang dikenal dengan "Perang status". Duuuh, rasanya malu. Satu lagi, ketika itu saya adalah remaja yang masuk dalam kategori alay, jika dilihat dengan kacamata saat ini. Ya, walaupun itu masuk kategori gaul, pada masanya. Haha

Perkembangan teknologi, media sosial khususnya mempengaruhi saya dalam berbagi perasaan. Apalagi sekarang bertebaran jejaring sosial yang fitur didalamnya hampir sama, namun tetap digandrungi, dan seolah harus mempunyai semuanya. Sekali, saya termasuk orang yang seperti itu. Duh, mempunyai hampir semua jejaring sosial yang orang lain punya, berbagi perasaan setiap saat.

Namun, saya sedang mencari titik titik terang itu. Jadi, apa yang saya bagikan harus menjadi sebuah titik terang, walaupun menurut orang lain tidak. Tapi rasanya, mungkin menurut persepsi saya itu bisa mengantarkan siapapun yang membaca kepdaa sebuah titik terang (dalam hal apapun itu). Maka dari itu, saya bertekad akan membagikan perasaan perasaan saya dengan mencoba untuk mengantarkan pada sebuah kebermanfaatan. Itu yang membuat saya menghapus blog yang lama, dan membuat blog baru ini karena blog yang lama hanya berbagi perasaan namun tak memberikan sebuah kebermanfaatan untuk menghantarkan kepada titik terang.

Yap, kedepannya akan banyak perasaan yang saya bagikan di blog ini. Mulai dari sedih, senang, bangga, marah, menangis, dan lain sebagainya. Karena saya adalah orang yang sangat ekspresif di dunia nyata. Bismillah, semoga bermanfaat. Aamiin